AHLUL BAIT Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam memiliki keutamaan dan
kemuliaan bagi semua kaum Muslimin, kerana Allah Subhanahu Wata’ala memuliakan
dan membersihkan mereka dari dosa, mewajibkan kaum Muslimin untuk mencintai
mereka di atas semua manusia. Ahlul Bait
yang termulia adalah yang menyambung tugas tugas para nabi menyampaikan ilmu
kalimah La ilah ha ilAllah
Dan Kami tidak mengutus sebelummu (wahai Muhammad) seseorang Rasul pun
melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahawa sesungguhnya tiada ILAH melainkan Aku; oleh itu, beribadatlah kamu kepadaKu".
(Al-Anbiyaa' 21:25)
Allah Subhanahu
Wata’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa
dari kamu, hai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS.
Al-Ahzâb [33]: 33)
Allah Subhanahu
Wata’ala juga berfirman kepada nabi-Nya, “Katakanlah: ‘Aku tidak
meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam
kekeluargaan.” (QS. Asy-Syûrâ [42]: 23)
Artinya, katakan
kepada mereka wahai Muhammad, aku tidak menginginkan upah dari kalian semua
selain kalian mencintaiku dan mencintai keluargaku.
Ahlul Bait adalah
keturunan suci Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam yang memiliki ikatan
nasab, mereka adalah keturunan Fathimah sampai hari kiamat. Demikian yang
dijelaskan Imam Nawawi dalam Syarh Al-Muhadzdzab.
Diriwayatkan,
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda, “Didiklah anak-anak
kalian untuk tiga hal; mencintai nabi kalian, mencintai Ahlul Baitnya dan
membaca Al-Qur`an, karena para penghafal Al-Qur`an itu berada di bawah naungan
Allah pada hari tiada naungan lain selain naungan-Nya, bersama para nabi dan
orang-orang pilihan-Nya.”
Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wassallam bersabda,
أَحِبُّوا اللَّهَ لِمَا
يَغْذُوكُمْ مِنْ نِعَمِهِ وَأَحِبُّونِي بِحُبِّ اللَّهِ وَأَحِبُّوا أَهْلَ
بَيْتِي بِحُبِّي
“Cintailah Allah karena nikmat yang diberikan kepada kalian cintailah aku
karena kecintaan (kalian) kepada Allah, dan cintailah Ahlul Baitku karena
kecintaan (kalian) kepadaku.” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam
bersabda, “Segala sesuatu ada asasnya, dan asas islam adalah mencintai
Rasulullah dan ahli baitnya.”
Allah Subhanahu
Wata’ala mensyariatkan untuk mendoakan Ahlul Bait dalam tasyahud ahkhir
setiap kali shalat menurut Madzhab Syafi’iyah, itu sudah cukup menunjukkan
kemuliaan mereka.
Bahkan Imam
Asy-Syafi’i pernah bersyair;
Wahai Ahlul Bait Rasulullah, mencintai kalian…
Kewajiban dari Allah dalam Al-Qur`an yang Ia turunkan
Siapa yang tidak membaca doa shalawat untuk kalian, tidak ada shalat
baginya
Itu sudah cukup menunjukkan agungnya kemuliaan kalian
Abu Bakar Ash-Shiddiq
RA berkata, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kerabat Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wassallam lebih aku cintai melebihi kerabatku sendiri.”
Abu Bakar juga berkata, “Muliakanlah Ahlul Bait Muhammad Shallallahu ‘Alaihi
Wassallam.”
Imam Abdullah Al-Haddad bersyair dalam Kitab At-Tâ`iyah Al-Kubrâ;
Keluarga Rasulullah adalah keluarga suci
Mencintai mereka hukumnya fardhu
Mereka adalah para pembawa rahasia setelah nabi mereka
Dan para pewarisnya adalah pewaris-pewaris terbaik
Diriwayatkan
secara marfu’ dari Abu Sa’id Al-Khudri, “Ada tiga kesucian
Allah, barangsiapa memelihara ketiganya, Allah akan menjaga agama dan dunianya
dan barangsiapa tidak memelihara ketiganya, Allah tidak akan menjaga dunia dan
akhiratnya; kesucian islam, kesucianku dan kesucian kerabatku.”
Barangsiapa memelihara
ketiga kesucian itu, ia telah naik di atas perahu keselamatan, dan siapa yang
tidak menjaganya, ia ketinggalan perahu keselamatan.
Syaikh Imam Abdullah
Al-Haddad bersyair;
Ahlul Bait Al-Musthafa nan suci
Mereka adalah jaminan aman bumi, maka ingatlah
Mereka laksana bintang-bintang yang terang
Seperti dijelaskan dalam kitab-kitab sunan
(Mereka laksana) perahu keselamatan kala…
Engkau takut pada badai taufan semua gangguan
Selamatkan dirimu di dalamnya, jangan tertinggal
Berpegang teguhlah pada (agama) Allah dan mintalah pertolongan. (Dinukil
dari Kitab Bahjatuth Thalibin karya Al-Faqih Al-Muhaqqiq Zen
bin Ibrahim bin Sumaith)
Sikap Ahlus Sunnah
Sebuah hadits
diriwayatkan oleh Iman Hakim
فلو أن رجلا صفن بين
الركن والمقام فصلى صام ثم لقى الله وهو مبغض لأهل بيت محمد دخل النار
حديث حسن صحيح على شرط مسلم
“Seandainya seorang beribadah diantara rukun dan maqam (di depan Ka’bah)
kemudian dia bertemu Allah Subhanahu Wata’ala dalam keadaan dia benci pada
keluarga Muhammad, niscaya dia akan masuk neraka.”
Dari dalil-dali dan
keterangan di atas sudah sangat jelas bahwa mencintai Ahlul Bait adalah
kewajiban setiap Muslim, apapun madzhabnya, para imam Ahlus Sunnah sangat
menjunjung tinggi kehormatan mereka dan mencintai dengan sepenuh hati.
Tuduhan orang bahwa
mencintai Ahlul Bait adalah Syiah itu jelas cara Yahudi menjauhkan umat ini
dari tali Allah dan Rasulullah.
Kita Ahlus Sunnah
mencintai Ahlul Bait dan sangat memulikan para sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi
Wassallam.
Ya Rabb beri kami
kecintaan pada Ahlul Bait para penerus dakwah Nabi dan sahabat yg telah
berkorban serta menemani beliau di kala suka dan duka.
وصلى اللّٰه على سيدنا
محمد وعلى اله وصحبه وسلم